Kamis, 30 Januari 2014

status : Membongkar Kesesatan Wahabi. Di antara dampak negatif dari belajar aqidah Wahabiyah adalah kisah nyata seorang pemuda dari Habasyah yang pergi ke Hijaz dan kemudian mukim di Madinah. Ia masuk perguruan tinggi mereka yang bernama Universitas Islam. Dia mukim selama 5 tahun, hingga kemudian belajar aqidah mereka di antaranya bahwa orang yang mengatakan “Ya Muhammad” adalah kafir dan bahwa orang yang pergi ke pekuburan para masyayikh untuk bertabarruk adalah kafir. Kemudian pemuda ini kembali ke negaranya dan dia mengatakan ke penduduk kampungnya kalian adalah orang-orang kafir. Ia juga mengatakan hal serupa kepada ayahnya “kamu kafir”. Kemudian sang ayah tidak tahan mendengarnya, segera ia mengambil senapan dan membunuhnya kemudian menyerahkan diri pada pemerintah. Mirip dengan kejadian di atas apa yang terjadi di Togo Afrika, seorang laki-laki dulunya sangat perhatian terhadap peringatan maulid Nabi, kemudian anaknya pergi ke Saudi Arabia dan belajar aqidah Wahabiyah kemudian pulang ke negaranya, dan berkata kepada bapaknya “kamu kafir”. Kemudian ayahnya membunuhnya. Di Jimmah, Habasyah juga terjadi sebuah insiden, seorang laki-laki yang juga memiliki perhatian yang besar terhadap Maulid Nabi. Kemudian anaknya belajar aqidah Wahabiyah, sehingga ia menjadi berani berkata kepada ayahnya kamu kafir. Kemudian pada hari di mana sang ayah mempersiapkan makanan untuk diberikan kepada masyarakat dalam acara Maulid, maka sang anak datang dan menyiram minyak tanah pada makanan tersebut, sebab menurutnya ini adalah kemungkaran. Pada saat itu sang ayah sedang berada di luar rumah. Dan ketika sang ayah pulang, orang-orang yang hadir berkata: “Anakmu telah melakukan ini dan itu”, sehingga sang ayah marah dan membunuhnya dan kemudian menyerahkan diri pada pemerintah. Tiga kejadian ini, dua insiden yang pertama terjadi kurang lebih 2 tahun yang lalu dan yang ketiga terjadi 7 tahun yang lalu. Pada kejadian yang kedua dan ketiga pemerintah tidak menghukum sang ayah. Sang ayah mengatakan Anakku ini hukumnya kafir dalam syari’at kita karena dia telah mengkafirkan umat Islam kemudian mereka membebaskan sang ayah tersebut dan tidak menghukumnya. Sedangkan insiden yang pertama kami tidak tahu apa yang terjadi pada sang ayah. Seorang ulama Yordania dari keluarga Sa’duddin memberikan informasi kepada kami bahwa ada seseorang yang sudah sangat tua berkebangsaan Yordania memberitahukan bahwa ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kelompok Wahabiyah ketika menyerang Yordania bagian selatan. Seorang Wahabi berkata pada orang Wahabi lainnya tentang seorang muslim Yordania bunuhlah orang kafir itu. Kemudian orang Wahabi ketika menyembelih seorang muslim Yordania tersebut mengatakan Bismillah Allahu Akbar, kemudian membunuhnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda, moga menjadi pelajaran buat saya