Selasa, 23 April 2013

Liputan6.com , Meski bermanfaat untuk kesehatan, makan tahu dan tempe setiap hari ternyata tidak baik untuk wanita. Demikian disampaikan ahli naturopati dari Australia Janella Purcell. Menuut Janella seperti dikutip BodyandSoul , Selasa (23/4/2013),agar ovarium wanita sehat secara alami, janganlah makan tahu dan tempe setiap hari.Setiapbulan, ovarium wanita melepaskan telur dari folikel sebagai bagian dari siklus reproduksi. Tapi, bagi kebanyakan wanita prosesnya tak sesuai rencana dan ini bisa memengaruhi tubuh. Ovulasi pada wanita dipicu oleh keseimbangan hormon tertentu, seperti estrogen dan progestereon. Diet tinggi makanan olahan yang mengandung lemak dan karbohidrat tak meningkatkan kesehatan ovulasi. Begitu pula dengan tahu dan tempe. Kaum wanita sebaiknya tak mengonsumsi tahu dan tempe setiap hari. Produk kedelai seperti tahu dan susu kedelai merupakan makanan alami yang tinggi kandungan fitoestrogen (senyawa alami dari tanaman yang mampu memengaruhi aktivitas estrogenik tubuh). Hormon ini dianggap mengganggu fungsi normal estrogen. Namun tanaman dengan estrogen itu bisa menjadimakanan sehat jika konsumsinya sedang atau cukup beberapa kali seminggu, tak boleh dimakan setiap hari. Sama halnya dengan xenooestrogens, hormon yang juga meniru estrogen. Terutama pada xenoestrogens sintetis yangditemukan di beberapa pembersih berbahan kimia, produk rambut, dan perawatan kulit, pupuk, serta pestisida. Lantas apa yang harus dihindari agar ovarium sehat: 1. Kafein, alkohol, terlalu banyak kedelai, daging merah, susu, gula, dan karbohidrat olahan. 2. Kurangi atau berhenti merokok dan lakukan yoga serta beberapa bentuk cardio. 3. Kurangi stres, terutama soal hubungan asmara dan uang. (Mel/Abd)

Senin, 11 Maret 2013

Jakarta (ANTARA News) - Penyakitmematikan akibat infeksi bakteri dari kotoran binatang atau yang lebih dikenal dengan sebutan leptospirosis, tidak memiliki gejala khas sehingga harus diwaspadai, ujar dokter spesialis kulit dan kelamin dari klinik Rumah Puan, dr. Amaranila Drijono, SpKK. "Penyakit ini hanya memiliki gejala umum seperti sakit flu yaitu demam, mual, nyeri, sakit kepala, serta meriang," jelas Nila kepada Antaranews di Jakarta, Jumat. Nila mengemukakan bahwa penyakit yang sering muncul pada saat musim hujan terutama di saat banjir ini, memiliki masa inkubasi hingga 29 hari. Lebih lanjut Nila menjelaskan bahwa leptospirosis ditakuti bukan hanya karena menyebabkan gatal-gatal pada kulit, namun karena penyakit ini merupakan jenis penyakit sistemik. "Bakteri bisa masuk ke dalam peredaran darah melalui selaput lendir manusia, maka dengan mudah bisa menyerang hati, ginjal, serta paru-paru. Itulah yang membahayakan," kata Nila. Di Indonesia hewan penular utama penyakit ini adalah tikus yang menularkan leptospirosis melalui kotoran dan air kencingnya. "Pada saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar dan berkeliaran di sekitar manusia. Air banjir pun bercampur dengankotoran tikus," kata Nila. Untuk menghindari timbulnya penyakit leptospirosis, Nila mengimbau agar masyarakat melakukan antisipasi yaitu dengan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. "Hindari bermain air saat terjadi banjir, terutama bila ada luka, dan selalu gunakan pelindung tubuh seperti sepatu, pakaian, serta sarung tangan," ujar Nila. Selain itu, sebisa mungkin korbanbanjir segera berobat ke sarana kesehatan bila menderita sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil. (M048) Editor: Suryanto

Rabu, 06 Maret 2013

NASA Tangkap Penampakkan 'Mata' di Luar Angkasa Senin, 4 Maret 2013 - 12:31 wib Ahmad Luthfi - Okezone CALIFORNIA - Melalui bantuan teleskop Hubble milik National Aeronautics and Space Administration, ilmuwan menangkap fenomena penampakkan nebula (awan antar bintang yang terdiri dari debu, gas dan plasma) unik. Sekilas objek luar angkasa ini mirip dengan bentuk mata, yang diketahui merupakan nebula ESO 456-67. Dilansir Tgdaily , Senin (4/3/2013), objek ini berada di konstelasi Sagittarius (The Archer) di langit bagian selatan. Nebula ini berjarak 10 ribu tahun cahaya dari Bumi. Ketika sebuah bintang yang menyerupai matahari mendekati masa akhir hidupnya, maka bintang ini melemparkan material ke luar angkasa. Nebula planet mampu bersinar, yang terdiri unsur gas dan debu. Di pusat nebula ini, terdapat sisa-sisa bintang asli yang berbentuk kecil serta bintang kerdil putih yang padat. Pada gambar yang ditangkap teleskop Hubble milik badan antariksa Amerika Serikat ini, terlihat variasi lapisan material yang berasal dari bintang pusat. Masing-masing lapisan tersebut memiliki warna berbeda, mulai dari merah, oranye, kuning serta hijau. Belum sepenuhnya diketahui bagaimana nebula planet bisa terbentuk dengan keragaman struktur dan bentuk. Astronom telah menemukan nebula ini memiliki bentuk yangtampak seperti bola dan elips (lonjong). Selain itu, beberapa juga berbentuk seperti jam pasir atau angka delapan dan lain-lain. Objek unik nebula ESO 456-67 dikatakan persis seperti trilogi film The Lord of the Rings, Eye of Sauron. Nebula ESO 456-67 tetap menjadi pemandangan spektakuler bagi para astronomatau peneliti. (fmh)

March 6th, 2013 by Baihaki Google baru saja meluncurkan browser terbarunya, yakni Chrome 26 Beta untuk platform Android. Dan, meskipun masih dalam tahap beta, aplikasi browser ini ternyata memiliki kemampuan untuk mengurangi penggunaan data internet hingga 50 persen. Pada aplikasi Google Chrome terbaru ini, terdapat sebuah fitur yang memang memungkinkan hal tersebut. Fitur tersebut adalah penggunaan sebuah server proxy milik Google sendiri yang memungkinkan Chrome mengirimkan request HTTP. Selanjutnya, server tersebut akan mengirimkan request tersebut ke target yang diinginkan dan menjalankan optimasi konten dan terakhir mengirimkan konten yang lebih ringan kepada handphone. Namun, karena browser ini masih dalam tahap beta, fitur yang satu ini secara default dalam kondisi disable. Untuk mengaktifkan fitur ini, pengguna bisa menuju ke chrome://flags dan memilih Enable Data Compression Proxy. Dan, dalam tes yang dijalankan oleh Google, terlihat bahwa fitur ini mampu mengurangi konsumsi data hingga 50 persen. Pengguna browser ini pun bisa secara langsung mengecek jumlah data yang telah digunakannya. Caranya pun mudah, tinggal menuju ke chrome://net-internals dan memilih opsi Bandwidht. ( Via Android Authority)

March 6th, 2013 by Baihaki Google baru saja meluncurkan browser terbarunya, yakni Chrome 26 Beta untuk platform Android. Dan, meskipun masih dalam tahap beta, aplikasi browser ini ternyata memiliki kemampuan untuk mengurangi penggunaan data internet hingga 50 persen. Pada aplikasi Google Chrome terbaru ini, terdapat sebuah fitur yang memang memungkinkan hal tersebut. Fitur tersebut adalah penggunaan sebuah server proxy milik Google sendiri yang memungkinkan Chrome mengirimkan request HTTP. Selanjutnya, server tersebut akan mengirimkan request tersebut ke target yang diinginkan dan menjalankan optimasi konten dan terakhir mengirimkan konten yang lebih ringan kepada handphone. Namun, karena browser ini masih dalam tahap beta, fitur yang satu ini secara default dalam kondisi disable. Untuk mengaktifkan fitur ini, pengguna bisa menuju ke chrome://flags dan memilih Enable Data Compression Proxy. Dan, dalam tes yang dijalankan oleh Google, terlihat bahwa fitur ini mampu mengurangi konsumsi data hingga 50 persen. Pengguna browser ini pun bisa secara langsung mengecek jumlah data yang telah digunakannya. Caranya pun mudah, tinggal menuju ke chrome://net-internals dan memilih opsi Bandwidht. ( Via Android Authority)