Jumat, 31 Januari 2014

Liputan6.com, Jakarta: Ketika patah hati seseorang lebih memilih mengunci diri di kamar dan mendengarkan musik-musik `melo` untuk mengimbangi perasaannya. Padahal, cara ini hanya akan membuat orang itu semakin lemah. Jika Anda patah hati berusahalah untuk bergembira. Demikian disampaikan Master Trainer NAC, Arief Adinoto, saat berbincang-bincang dengan Redaksi Liputan6.comdi Gedung SCTV Tower, Jakarta, dan ditulis Kamis (30/1/2014). "Ketika patah hati orang biasanya masuk kamar, pintu dikunci, setel `lagu melo`. Kalau ingin pegang kendali, gerakan kita diubah. Harusnya kita melakukan gerakan yang senang-senang seperti joget-joget ketika patah hati," kata pria yang kerap disapa Kak Arief. Menurut Kak Arief, ketika seseorang bergerak otaknya memiliki kamus. Misalnya saja ketika marah atau patah hati maka tersenyumlah karena di kamus otak tersenyum menandakan Anda bahagia sehingga kondisi menjadi lebih tenang. Kak Arief menjelaskan, marah-marah atau patah hati bisa memancarkan energi negatif baik kepada diri sendiri maupun untuk orang lain. Mengirimkan energi negatif hanya akan membuat diri Anda dan orang lain yang Anda marahi menjadi lemah. Karena itu, jika Anda memiliki rasa amarah yang memancarkan energi negatif berusahalah memaafkan. Cara tersebut akan membuat energi menjadi positif. (Mel/Abd)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda, moga menjadi pelajaran buat saya